Saya rindu masa-masa itu.
Ketika tawa dan air mata menghiasi kisah kita. Ketika candaan konyol masih mengikuti jejak perjalanan masa sekolah menengah pertama kita.
Di gedung tua itu saya mengenal kalian, bukan tangan yang saling berjabat tapi celotehan dan gurauan dari bibir yang membawa saya jadi mengenal kalian.
Ketika jejak langkah menciptakan kenangan yang membuat saya tertawa sekaligus bangga mengingatnya. Bangga karna bisa menjadi bagian kenangan dihidup kalian.
Perempuan yang mempunyai senyum indah dihiasi lesung pipi dan laki laki jangkung itu memberikan saya banyak pelajaran. Terlalu berlebihan memang, tetapi itu yang saya rasakan. Mereka mengajarkan saya arti persahabatan. Seperti kisah persahabatan lainnya, saya dan mereka melewati banyak rintangan. Pertengkaran, air mata, bahkan jarak dalam beberapa waktu menjadi isi dari kisah saya dan mereka.
Sekedar ingin memamerkan kepada dunia, bahwa saya beruntung memiliki mereka. Kisah sederhana tapi membuat saya mengeluarkan air mata sekaligus senyum saat mengingatnya. Sekali saja, saya ingin mengulang satu hari bersama mereka. Satu hari untuk mengenang kisah kemarin, 13 Juli 2009...
Terima kasih untuk pelajaran dan kenangan sampai saat ini. Mungkin coretan kecil ini tidak akan pernah cukup untuk membalas waktu seberharga kemarin.
Saya mencintai kalian, TTS...
-Triantini
