My words:

Foto saya
Enjoy the little things in life. For one day you'll look back and realize they were the big things.
Welcome and happy reading^^

Selasa, 19 Agustus 2014

Sayapnya kini kembali utuh

Menyakitkan bukan ketika seseorang yang sangat berarti telah meninggalkanmu. Tapi ketika kamu tau, seseorang itu akan meninggalkanmu suatu saat nanti.

Kemarin aku memegang sayapnya, kemarin aku merasakan jelas kasih tulusnya. Tapi dia bilang, sayapnya harus ku kembalikan setelah tugasnya telah selesai. Iya, tugas untuk menjagaku.

Mungkin dia tidak sesempurna malaikat, bahkan tidak seindah senja dipantai. Tapi aku tau, dia bukan hanya sekedar malaikat. Dia juga bukan hanya sekedar senja dipantai itu.
Tapi dia sempurna dengan ketulusannya. Dia indah dengan kasih sayangnya.

Maafkan aku, aku tidak bisa sekuat yang kamu inginkan saat aku tau kamu akan meninggalkan ku. Aku lemah, dan akan menjadi yang paling lemah saat masa ditinggalkan nanti tiba.
Kamu bilang, jika aku sudah temukan bahagia ku nanti kamu akan tebang, ya? Baiklah kalau begitu, aku ikhlas kebahagiaan ku tidak menghampiriku. Karena yang aku mau kamu tetap disini, menjagaku. Satu yang harus kamu tau, kamu bagian dari kebahagiaan ku.

Bagaimana bisa aku bahagia saat aku menyadari kamu hanya singgah dihidupku? Kamu hanya sekedar lewat untuk menjagaku dan tidak benar-benar tinggal? Aku membutuhkan mu. Maaf aku memang manja.

Aku kecewa. Sangat kecewa terhadap kenyataan. Izinkan aku mengeluh lagi kali ini, ya?
Aku kecewa pada kenyataan yang menyakitkan. Aku kecewa ketika aku tau kamu akan pergi. Aku kecewa ketika aku sadar sayapmu akan segera utuh kembali untuk terbang menjauh. Dan aku lebih kecewa ketika nanti kamu benar akan pergi menjauh.

Kenapa tidak benar-benar tinggal saja? Tempat ini sangat tidak nyaman untuk mu ya? Kalau iya, aku akan berubah untuk menjadi nyaman bagimu.

Tapi kamu bilang, saat aku berubah dan dewasa nanti kamu akan pergi. Biarkan aku tetap seperti ini agar kamu lebih lama tinggal. Hehe tidak tidak.
Tenang saja, aku akan menjalani janji itu. Janji untuk menjadi dewasa dan kuat. Agar kamu benar-benar bisa terbang dengan sayapmu yang sempurna.

Kali ini aku sadar, kebahagiaan mu belum tentu aku yang harus mengisinya. Maka dengan berat hati, aku pasangkan kembali sayap mu. Terimakasih sudah meminjamkannya ya. Aku bahagia dan jika ada kata-kata lebih dari bahagia yang bisa aku utarakan, pasti itu yang aku rasakan sempat dijaga malaikat seperti mu.
Kamu harus tau, aku akan selalu mendoakan kamu agar kamu dapat terbang dengan sempurna.

Terimakasih, nona.

Minggu, 29 Juni 2014

Elzbth

Kini semua sudah sampai pada masa dimana memang seharusnya aku dan kamu mengakhiri kisah.
Terima kasih untuk hari berwarna walau terseling abu-abu didalamnya.
Mungkin aku tidak lagi bisa menikmati senyum mu. Dan perlahan harus terpaksa mengikhlaskan senyum mu untuk orang lain.

Rasanya tidak adil, saat mereka yang bisa bersama dengan bebasnya sementara kita harus belajar mengikhlaskan.
Bagaimana bisa aku mengikhlaskan sementara kita berpisah hanya karena keterpaksaan untuk melepaskan?

Masih ada sedikit pertanyaan yang mengisi pikiranku.
Mengapa agama memisahkan sementara Tuhan ingin mempertemukan?
Kamu dengan kepercayaan mu, aku dengan kepercayaan ku. Apa yang salah? Mengapa agama membantah dan memaksa berpisah?

Aku tidak menduga akan sesulit ini, ketika aku membuka mata dan menyadari kamu sudah melangkah pergi. Ternyata aku sudah terlalu lama memejamkan mata dan terlalu menikmati bahagia yang terisi kamu didalamnya.

Untuk kita, selamat membangun mimpi baru yang jauh berbeda dengan mimpi kita yang sama.
Diantara rosario mu dan tasbihku..
Diantara rapalan tangan mu dan sujud ku...
Aku mencintaimu...


 Elzbth

Jumat, 23 Mei 2014

Too short to worry


Ketika malam menghilang, pagi pun terlihat. Ketika derasnya hujan berlalu, pelangi menampakkan kilauan indahnya.
Sehancur apapun perasaan yang baru pertama terasa, pasti akan tergantikan dengan kebahagiaan yang belum pernah terbayangkan sebelumnya juga.
Kecewa memang menyakitkan, tapi percaya kecewa juga menguatkan.

Hidup memang selalu terisi oleh kenyataan-kenyataan yang terkadang tak diinginkan kehadirannya. 
Bertemu ribuan insan dengan segala karakter dan kepura-puraannya. 
Memaksa diri untuk mengikuti alur kehidupan yang semakin terlihat abu-abu. 
Menerima kejadian bahagia atau pedih bahkan menyakitkan. 
Melewati keputus asaan yang kadang sulit dihindari. 
Memaafkan tapi terkadang sulit mengucapkannya.

Selalu ada alasan atas setiap keadaan. Selalu ada keputusan dibalik peristiwa. Dan selalu ada kekuatan dibalik tangis yang melegakan.
Percaya, Tuhan selalu punya rencana.



Jumat, 09 Mei 2014

08 mei 2014

Ada keteduhan yang tersembunyi dibalik sorot kedua mata itu
Ada pancaran bahagia yang tersimpan didalam senyum itu
Mungkin hanya aku yang merasa
Atau mungkin orang-orang lain yang juga menyayangimu

Aku senang bisa menjadi salah satu yang hadir diantara mereka untuk ada didalam hati kamu, walau hanya sekedarnya untuk kamu, paling tidak Tuhan telah memberi ku kesempatan untuk sempat menertawakan hidup bersamamu dengan segala pedih pahitnya

Kadang, sedikit aku lihat sepercik rasa lelah dari wajahmu
Lelah untuk melewati rintikan atau bahkan derasnya takdir dihidupmu kan?
Jalani apa yang memang sudah jalannya, aku percaya ada pusaran kebahagiaan menantimu diujung sana

Terimakasih untuk keteduhan dan pancaran bahagia yang tidak terlihat tapi terasa
Sepertinya nanti, tidak aku temukan sosok sepertimu lagi

Jika suatu saat nanti sang waktu enggan untuk mengikuti mauku lagi untuk terus bersamamu akan tetap aku nantikan senyum mu dari kejauhan
Yang akan aku rekam untuk jadi teman abadiku..


Kamis, 17 April 2014

untitled

"Sejujurnya, harapan untuk membahagiakan pria itu masih tersimpan rapih..
Sejujurnya, tidak pernah ada benci yang benar-benar nyata..
Sejujurnya, akan selalu terselip nama pria itu didalam barisan doa.."

Pasti

Tidak ada yang bisa sembunyi ketika hal itu datang. Tidak ada yang bisa kamu salahkan ketika hal itu menghampiri.
Karna sesungguhnya, tidak ada yang lebih pasti selain kematian.
Siapa yang bisa dengan berani menantang kedatangannya? Siapa yang bisa menahannya ketika ia sudah berada disisi diri?
Dengan sekejap ia bisa memberhentikan masa mu. 
Dengan seketika ia bisa membawa jiwamu jauh dari tubuhmu.

Tetapi kadang, tidak semua kematian menyesakan.
Karena ada saatnya, kematian hadir sekaligus untuk menyadarkan mereka yang kamu cintai.

Lalu apa yang kamu lakukan ketika sadar kematian mengikuti mu dibelakang?
Jauh lalu semakin dekat..
Berbayang lalu semakin nyata..
Sangat bias lalu menjadi sangat pasti..
Pasti, ia pasti menghampiri mu...


Rabu, 02 April 2014

Elzbth

Terima kasih untuk waktunya. Sesingkat itu namun berharga. Secepat itu tapi membuat aku menjadi tak karuan saat harus melepas. Caramu berbeda dengan yang lain.
Kamu selalu menjadi sandaran ku, bahkan hanya untuk sekedar mengeluh lelah dengan keadaan. Kamu membuat semuanya lebih terasa. Kamu hadirkan tawa walau terkadang tangisan. Kamu ciptakan sesuatu yang indah walau tau akhirnya hanya jadi kenangan.

Hebatnya, aku dan kamu sudah bisa menebak akhir cerita kita sendiri.
Aku dan kamu beda...

Aku dan kamu punya hal lain yang berbeda untuk menjadi tujuan hidup. Tapi apa salah kalau mimpi kita sama?
Siapa yang patut disalahkan sedangkan perasaan selalu merasa benar?
Aku? Kamu? Salahkan keadaan, sayang.

Aku tidak akan menyalahkan mu, aku tidak akan memakimu saat kamu sudah mencapai ujung cerita lalu memilih pergi. Entah pelajaran atau kenangan.
Kamu ajarkan aku cara mengikhlaskan. Bahkan dari awal saat kita memulai kisah.
Sekali lagi, terima kasih untuk cara mu yang berbeda itu. Yang mampu membuat air mataku terurai bersamaan dengan dua perasaan. Bahagia sempat kenal dengan mu yang menorehkan kenangan. Sedih saat menyadari bahwa masa depan tidak akan sejalan dengan mimpi kita yang sama.
Titipkan salam ku untuk seorang pendamping mu dimasa depan nanti. Akan aku simpan mimpi yang akan terus menjadi mimpi..

-Elizabeth